BM Bergerak

Program Ganjar ini Dulu Dianggap Gila, Pada Akhirnya Banyak Daerah Yang Tiru

Suara Perjuangan Makassar – Bermula pada tahun 2014. Saat itu Ganjar Pranowo meluncurkan program SMK Negeri di Jawa Tengah dengan konsep asrama atau boarding school. Konsep SMK Semi Boarding karena 30 siswa yang lolos seleksi masih belajar dengan siswa reguler meskipun mereka tinggal di asrama.

Program pendidikan ini tak dipungut biaya alias gratis. Saat itu, program ini dianggap gila. Lantaran tidak semua daerah berani mengambil terobosan ini. Sebab bisa menyedot APBD cukup besar. Tidak semua daerah sanggup.

SMKN Jateng awalnya berdiri di tiga wilayah. Yakni Kampus 1 di Kota Semarang, Kampus 2 di Pati dan Kampus 3 di Purbalingga. Menurut Ganjar, ide SMK ini muncul ketika banyak ditemukan keluarga miskin ternyata berpendidikan rendah. Sejak saat itu, Ganjar mulai merintis sekolah gratis bagi keluarga tidak mampu agar dapat mengakses pendidikan.

Tak berhenti di situ, Ganjar menambah 15 SMK semi boarding di 15 kabupaten. Sekolah-sekolah ini menjaring siswa unggul dari keluarga miskin. Mereka yang masuk ke SMK ini melalui proses seleksi.

Sejak beroperasi, SMKN Jateng Kampus 1 di Semarang langsung menjelma sebagai sekolah unggulan. Ini membuktikan, meski siswanya berasal dari keluarga prasejahtera jika diberikan kesempatan dan dibiayai negara, hasilnya prestasi akademik dan nonakademik sangat luar biasa. Lulusannya juga langsung diterima perusahaan besar.

Salah Satu Alumni SMK Yang Telah Berhasil (Dini Nur Laela)

Salah satu siswi kelas XII SMKN Jateng Kampus 1, Dini Nur Laela bersyukur bisa mengenyam pendidikan melalui progaram ini. Selain nyaman belajar, pelajar Jurusan Bisnis Konstruksi dan Properti itu sudah langsung diterima pekerjaan di PT SUA Jakarta Selatan, perusahaan bidang jasa kontruksi mekanikal dan elektrikal. Sebelumnya dia menjalani PKL di sana dan mengikuti tahapan seleksi.

Hal sama diakui Bayu Lesmana Putra dari Jepara. Sang ayah Oni Sahroni hanya seorang buruh, dan ibunya Sulatmi berjualan angkringan. Dia membayangkan keluarganya harus merogoh kocek jutaan rupiah untuk biaya seragam dan alat tulis jika belajar di SMK umum. Bayu bersyukur terbantu program ini.

Tapi di sini, kami bersyukur semua ditanggung, mulai seragam, sepatu, alat tulis, ada kegiatan pesiar. Apalagi pendidikan karakternya sangat kuat,” tambah siswa Jurusan Instalasi Tenaga Listrik.

Sumber : https://www.ganjarmahfud03.id

 

Click to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

To Top