BM Bergerak

PDI Perjuangan Menerima Permohonan Maaf Mansyur Epras

SUPERMAKSS.COM – Pemberitaan Hoax akhir akhir ini yang menyudutkan PDI Perjuangan semakin massif melalui media sosial, baik lewat Facebook, Twitter, Instagram dan Path, hal ini yang membuat DPC PDI Perjuangan melaporkan pemilik akun Facebook Mansyur Replas yang meshare berita hoax pada tanggal  18 Februari 2018.

Masyur yang juga Pengurus KNPI Kota Makassar dihadapan Pengurus DPC PDI Perjuangan memohon maaf atas nama pribadi dan keluarganya, bahwa postingan itu dilakukan oleh putranya yang masih berumur 5 tahun, tanoa sepengetahuan saya, ujarnya.

“Kejadian itu bermula pada saat HP saya tertinggal dan dimainkan oleh anak saya, oleh karena itu saya memohon maaf kepada keluarga besar PDI Perjuangan agar kiranya diberikan pintu maaf yang sebesar besarnya dan berharap agar para orang tua yang mempunyai anak untuk menjaganya agar kejadian yang saya alami tidak menimpa orang tua yang lain”.

j

Sementara H. Bahar Machmud Ketua DPC PDI Perjuangan mengatakan bahwa kami atas nama partai menerima permohonan maaf saudara Mansyur dihadapan awak media dan berharap agar pengguna medsos bisa selektif dan cermat untuk memposting pemberitaan apalagi pemberitaan hoax, dan perlu kami sampaikan bahwa kenapa akhir akhir ini partai kami jadi sasaran HOAX itu karena PDI Perjuangan dari segi elektabilitas semakin hari semakin tinggi dan sedikit mempertegas bahwa PDI Perjuangan punya ideologi yang jelas yakni Pancasila 1 Juni 1945, ujarnya.

Permohonan maaf ini disampaikan dihadapan Pengurus DPC PDI Perjuangan dengan mengundang beberapa media cetak dan elektronik yang bertempat di BM Kafe Jalan Tamangapa Raya Antang Makassar, Rabu (14/03/2018).

Hadir mendampingi Ketua DPC H. Bahar Machnud, antara lain Raisuljaiz, Syamsuddin Puka, Syamsuddin Badabi dan Galmeriar Kondorura sebagai Pengurus DPC, tampak pula Ketua PAC Rappocini Kasmin dan beberapa kader PDI Perjuangan Kota Makassar. (RJ)*

Click to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Most Popular

To Top