SUPERMAKSS.COM – JAMAN (Jaringan Kemandirian Nasional) kembali mendukung penuh terhadap deklarasi pasangan Joko Widodo -Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin sebagai calon Presiden dan Wakil Presiden 2019-2014. pasangan Joko Widodo -Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin adalah pasangan yang saling mengisi, Nasionalis Religius.
Hal ini disampaikan oleh Risfayanti Muin Ketua JAMAN Sulawesi Selatan yang didampingi oleh Sekretaris JAMAN H. Irhamsyah Gaffar, bahwa JAMAN yakin pasangan tersebut mampu memimpin pembangunan Indonesia ke depan lebih baik dengan melanjutkan nawacita jilid II.
Lebih lanjut Risfa yang juga Pengurus DPD PDI Perjuangan Sul-Sel ini mengatakan “Pada Pemilu 2019, Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif dilakukan secara bersamaan, JAMAN SULSEL siap bekerja all out untuk pemenangan Ir. H. Joko Widodo – Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin pada pilpres 2019, olehnya itu DPD JAMAN Sulsel mengintruksikan kepada seluruh Pengurus dan Kader JAMAN seSulsel untuk siap memperjuangkan dan memenangkan Joko Widodo dan Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin dalam Pemilu 2019 dengan kemenangan yang terhormat dan bermartabat. Jaman Menghimbau kepada seluruh relawan untuk melakukan kerja-kerja pemenangan dengan cara-cara yang tidak bertentangan dengan etika, norma perundang-undangan yang berlaku.
JAMAN siap mengawal pemilu 2019 ini bejalan tertib, aman, dan damai. Pemilihan Umum (Pemilu) bukan sekedar eforia demokrasi, Pemilu merupakan proses politik yang menentukan masa depan bangsa dan negara Indonesia. Jaman terus mengkampanyekan pemilu damai, Bahwa tepatnya hari ini tanggal 10 Agustus, saat Joko Widodo –Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin mendaftarkan ke KPU, relawan Jaman akan ikut mengantarkan ke KPU sambil mengkampanyekan gerakan ibu jari , yaitu bijak menggunakan Ibu Jari dalam bersosial media* Adalah tugas kita bersama agar merajut kebangsaan dengan menjaga pemilu ini dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
JAMAN berharap Pasangan Ir. H. Joko Widodo – Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin terus memegang teguh prinsip Kemandirian Nasional, dengan memperjuangkan kedaulatan pangan, kedaulatan energi dan kedaultan maritim. Indonesia masih membutuhkan sosok pemimpin yang riil bekerja untuk rakyat, dan mampu menyatukan bangsa ini dari ujung Indonesia timur dan barat, pungkasnya. (RJ)*