BM Bergerak

PDIP: “Ugalan-ugalan, Indonesia Bubar, dan Ekonomi Kebodohan”, Bukan Kata-kata Pemimpin

SUPERMAKSS.COM – PDI Perjuangan melalui Hasto Kristianto menanggapi serius terkait dengan pernyataan Pak Prabowo yang tiada henti menyerang Pak Jokowi, hanya karena keterbatasan narasi. “Seluruh tim kampanye sudah saatnya memelopori adu gagasan, adu rekam jejak dan adu visi misi berserta agenda prioritasnya, guna menjawab jalan kemajuan bangsa Indonesia agar semakin diperhitungkan karena capaian tingkat kebudayaan yang tinggi. Indonesia punya potensi besar sebagai bangsa berprestasi dan sekaligus bangsa pelopor. Keberhasilan Indonesia di dalam tiga event internasional belum lama ini menjadi modal di dalam membangun rasa percaya diri sebagai bangsa berprestasi”

Hasto lebih lanjut mengatakan “Dalam konteks membangun peradaban tersebut, maka setiap pemimpin seharusnya berhati-hati dalam ucapan dan tindakan. “Sebab kata-kata dan ucapan menentukan watak dan karakter seseorang. Apa yang disampaikan oleh Pak Prabowo dengan ugal-ugalan, ekonomi kebodohan, Indonesia bubar, dan bangkrut, itu bukanlah kata-kata pemimpin. Apapun tugas pemimpin itu membangun kepercayaan publik, menjadi inspirasi dan diteladani karena gagasannya yang mencerahkan dan membangun peradaban”, ujarnya.

PDI Perjuangan mengajak semua pihak untuk berkampanye dengan kedepankan alam pikir yang positif. Kompetisi jangan sampai menutup ruang keadaban publik. Mari kita renungkan dengan seksama rangkaian kata dalam konsititusi kita: “memajukan kesejaheraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa”. Bandingkan kata-kata itu dengan “ugal-ugalan, bodoh, bubar, biadab, dan bangkrut”. “Bagi pemimpin yang bersih hatinya, akan melihat perintah konstitusi tsb sebagai landasan, sebagai tugas, kewajiban dan tanggung jawab pemimpin, yang seharusnya diikuti dengan perilaku yang baik dari pemimpin”

Rakyat akhirnya melihat bahwa ada perbedaan menyolok terkait karakter dan mentalitet antara Tim Kampanye Pak Jokowi-Kyai Ma’ruf Amin yang memang mengedepankan berpikir positif, melarang fitnah dan hoax, serta berbasis keutamaan. Sementara yang disana, begitu kuat pengaruh sosok seperti FadliZon, Rocky Gerung, Daniel Simanjuntak, Ahmad Dani, Ratna Sarumpaet. “Rocky Gerung misalnya, dengan kecerdasan alam pikirnya yang bagus dan diatas rata-rata, sayang kurang dibumikan dalam alam pikir rakyat. Jadi yang nampak, Beliau bagaikan sosok pembaca puisi di padang gurun. Suatu kecerdasan merangkai kata, namun tidak paham realitas kehidupan rakyat Indonesia, pungkasnya. (*)

Click to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Most Popular

To Top