BM Bergerak

RPG Pimpin Rombongan Bapemperda Ke Jawa Timur, Ada Apa ?

SUPERMAKSS.COM – Badan Pembentukan Perda (Bapemperda) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan kunjungan kerja ke DPRD Jawa Timur, Senin, 19 September 2022.

Kunker ini dalam rangka melakukan kordinasi dan konsultasi Ranperda tentang Penyelenggaraan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam.

Rombongan dipimpin oleh Ketua Bapemperda Rudy Pieter Goni dari Fraksi PDI Perjuangan dan wakil Ketua Bapemperda Andi Muchtar Mappatoba Bapemperda lainnya.

Tiba di DPRD Jatim, rombongan disambut oleh Ketua Bapemperda DPRD Jawa Timur Hasan Irsyad, dari Fraksi Golkar didampingi Hadi Dediansyah dari Fraksi Gerindra dan juga Sri Nurhidayati Selaku Kepala Bagian Perundang-Undangan sekretariat DPRD Jatim.

Legislator Sulsel Bangun Sinergi Dengan Kemenhumham Sulsel, RPG : Berharap Ada Kesepahaman dan Sinkronisasi Ranperda Inisiatif DPRD

Gelar Sosbang di Kafe Lamdoek, RPG Pesan Untuk Selalu Merawat Toleransi Antar Sesama

Dalam kunjungan tersebut Bapemperda DPRD Sulsel menggali informasi mengenai substansi pengaturan dan implementasi Perda Fasilitasi Pesantren di Jawa Timur.

Rudy Pieter Goni, yang akrab disapa RPG, mengatakan, dalam kunjungan ini Bapemperda mendapatkan beberapa informasi penting mengenai substansi pengaturan diantaranya, fasilitasi penyelenggaraan pesantren dimungkinkan melalui mekanisme bantuan keuangan dalam bentuk hibah.

Serta berkait pengaturan mengenai Pendidikan Agama Islam disarankan untuk tidak diatur dalam Perda mengingat kewenangan tersebut adalah kewenangan absolut Pemerintah Pusat.

“Yang berbeda dari Ranperda kita, bahwa Perda Pesantren Jawa Timur, mengamanatkan Pemda untuk membentuk sistem informasi pesantren daerah berbasis teknologi informasi, hal mana lebih dari 50% pesantren yang belum terdata dan dikendalikan oleh Bappeda dan Biro Keagamaan, “katanya.

Sementara itu Hasan Irsyad, Ketua Bapemperda Jawa Timur, menyampaikan bahwa pembahasan Perda Pesantren menelan waktu yang cukup panjang hal mana disebabkan banyaknya jumlah pesantren di Jawa Timur, selain itu terdapat perbedaan jumlah pesantren antara Kementerian Agama dengan Nahdatul Ulama, dan juga Muhammadiyah.

Nunung menambahkan didalam Perda Fasilitasi Pengembangan Pesantren ini program “one pesantren one product”, yang merupakan sebuah program peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis pondok pesantren melalui pemberdayaan santri, pesantren, dan alumni pondok pesantren, dengan menekankan pesantren berdaya masyarakat sejahtera.

Diakhir pertemuan RPG yang juga Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sulsel menyampaikan rasa terima kasih kepada segenap Pimpinan dan Anggota Bapemperda DPRD Jatim dan mengharapkan adanya sinergi yang kuat antar sesama Bapemperda di seluruh Indonesia. (*)

Click to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Most Popular

To Top