Suara Perjuangan Makassar – Perempuan Indonesia tidak lagi terkurung dalam kegelapan intelektual. Perempuan yang dulunya tidak diperkenankan sekolah hanya diperbolehkan membersihkan rumah, memasak, menjahit, dan mengurus anak, kini dapat mencicipi akses pendidikan, termasuk dalam dunia politik.
Hal ini dibuktikan oleh DPC PDI Perjuangan Kota Makassar dalam daftar Bakal Calon legislatif yang didaftar di KPU kemarin terdapat 20 Bacaleg Perempuan dari 50 Bacaleg yang ada.
Seperti disampaikan oleh Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Kota Makassar Raisuljaiz, Jum’at 12 Mei 2023, bahwa dari lima daerah pemilihan di Kota Makassar terdapat 20 bakal calon legislatif perempuan.
Karena Panggilan Sosial, Ketua PAC Tamalate Supriadi Siap Bertarung Pada Pemilu Serentak 2024
Dewa Agung Daeng Maraja Bacaleg Termuda PDI Perjuangan Sulsel
Di daerah Pemilihan l yang meliputi Kec. Rappocini, Ujung Pandang dan Makassar, dari 9 kursi yang tersedia terdapat Hj. A. Suhada Sappaile, Cici Andi Masnur Azhary, dan Pdt. Lili Danga sebagai Bacaleg perempuan.
Daerah Pemilihan II yang meliputi Kec. Tallo, Wajo, Ujung Tanah, Bontoala dan Kep. Sangkarrang, ada 5 Bacaleg perempuan yang disiapkan, antara lain A. Nabila, Annisa, Hasdiana Mudjain, Nadirah Usman, dan Sienny Wahyuni Tantular.
Daerah Pemilihan III meliputi Kec. Biringkanayya dan Tamalanrea terdapat 4 Bacaleg Perempuan, ada Galmerrya Kondorura, Dian Ekawati, Agustina Rabung dan Ananda Ainun Jahariah Harahap.
Sementara Daerah Pemilihan IV yang terdiri dua Kecamatan, Kec. Panakkukang dan Kec. Manggala terdapat 4 Bacaleg Perempuan, ada Hj. A. Putri Ipo, Erika Tansil, St. A. Ratna IR, dan Sry Rezky Febriani.
Dan Daerah Pemilihan V yang meliputi Kec. Mariso, Mamajang, dan Tamalate, terdapat 4 Bacaleg Perempuan, ada A. Risma P. Sultan, A. Tenri Uji Idris, Syamsinar Syam dan Nelli Hasma Kamal.
Pada pemilihan yang lalu, dari 6 anggota DPRD Kota Makassar dari PDI Perjuangan terdapat dua anggota yang terpilih yakni Hj. A. Suhada Sappaile yang terpilih menjadi Ketua DPC dan pimpinan DPRD dan Galmerrya Kondorura Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Makassar, lanjut Rais.
Ini menandakan bahwa kami di PDI Perjuangan sudah tidak lagi membedakan gender atau jenis kelamin, tetapi bagaimana setiap kader punya kemampuan dan integritas dalam memimpin dan berbuat untuk kesejahteraan rakyat, pungkas Rais. (*)
