SUPERMAKSS.COM – PDI Perjuangan kembali menegaskan pentingnya karakter dan rekam jejak pemimpin. “Karakter yang baik dari pemimpin, yang dijiwai oleh jiwa-rohani yang sehat, akan melahirkan pikiran dan keputusan politik yang jernih untuk rakyat, bangsa dan negara. Kita mengenal kata-kata bijak Mens Sana In Corpore Sano, dimana antara tubuh dan jiwa merupakan satu kesatuan. Jiwa yang tidak sehat, ciptakan kata-kata dan perilaku yang tidak sehat. Dengan demikian rekam jejak pemimpin akan menggambarkan karakter dasar pemimpin itu. Karakter inilah yang seharusnya dilihat”, ujar Hasto Kristiyanto Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan.
Karena itulah PDI Perjuangan menanggapi serius ketika ada yang mencoba menggeser persoalan dasar pemimpin tersebut hanya pada ketrampilan bicara, bahkan ada yang menggeser lebih parah dalam tampilan six pack body, ketampanan fisik, atau pada ukuran jas necis versus sarung. “Alhamdulillah penampilan debat Kyai Ma’ruf Amin menghadirkan kesempurnaan kearifan dan visi-misi pemimpin baik. Rekam jejak pemimpin dalam karakter itu bisa dilihat dari kearifan, kebijaksanaan, berpikir positif, bertindak positif. Bandingkan dengan pemimpin emosional, un-control, ataupun minimnya rasa kemanusiaan”, ujarnya.
Untuk itulah PDI Perjuangan sangat keras menanggapi fitnah Anti Islam, LGBT, PKI, asing-aseng, demikian halnya fitnah terhadap penghapusan pelajaran agama, adzan dll. “Fitnah yang ditujukan ke Pak Jokowi-KH Maruf Amin akhirnya membuktikan bahwa Pak Jokowi-KH Maruf Amin berkarakter lebih Islami, lebih merakyat, lebih nasionalis, bersemangat hubbul wathan minal iman, dan lebih memiliki karakter yang baik, tidak emosional. Mereka yang memfitnah LGBT, jangan-jangan hanya untuk menutupi kelemahan sendiri, dan waktulah yang akan membuktikan”
Urusan bangsa dan negara memerlukan watak dan jati diri yang bersumber dari kebaikan. Maka pemimpin itu bukan persoalan six pack body. “Pemimpin itu persoalan tanggung jawab bagi bangsa dan negara agar Indonesia berkehidupan aman, tenteram, makmur dan mengalir kebaikan sejati untuk kemaslahatan rakyat Indonesia” pungkas Hasto. (*)
